How Do I Deal with Loss

Siapa makhluk di bumi ini yang bisa mengelak dari sebuah pertemuan dan perpisahan?
Pertemuan kadang kala menyeret kita terhadap sebuah perpisahan dan sebuah perpisahan sering kali mematahkan hati. Lalu, apakah kamu termasuk orang yang cukup tabah dalam menghadapi sebuah tragedi pematahan hati tersebut? Bagaimana cara kamu meredam sakit yang terlampau dalam? 

Hari ini saya ingin belaga -sok tauk- untuk hal yang bernama "perpisahan". Apa yang ada di benak kalian jika mendengar kata yang satu itu? Sebutkan 1 kata yang mewakilkan perpisahan. Sedih? Tangis? Galau? Merana? Resah? Kesepian? Hancur? Rindu? Lalu apalagi? Well, mungkin tidak ada satupun dari kita yang ingin mengalami sebuah perpisahan. Namun semesta punya skenario sendiri dan melemparkan bola api bernama perpisahan kepada siapa saja tanpa ampun. Jika perpisahan menghampirimu, maka kamu harus siap untuk menjalaninya.

Seperti ketika saya dipaksa untuk siap menjalani sebuah perpisahan tanpa ampun yang semesta lemparkan secara sepihak. Perpisahan yang paling mematikan karena saya harus berpisah dengan sosok terkasih yang menjelma menjadi malaikat penyelamat selama saya hidup berwujud lelaki berbadan tegap berkumis tipis berparas tampan yang sering saya panggil "Papa". Perpisahan tanpa ampun yang membuat saya harus kehilangan koneksi untuk bertukar kabar selain melalui do'a. Perpisahan tanpa ampun yang membuat saya tak cukup kuat menahan derasnya air yang mengalir di pelupuk mata setiap kali saya melihat sketsa wajahnya di layar handphone. Perpisahan tanpa ampun yang membuat hati saya terasa amat sangat kecil ketika mengingat bahwa saya tak cukup banyak membuatnya bahagia selama ia ada. Perpisahan tanpa ampun yang membuat hidup saya terasa tidak pernah sama lagi. Bahkan, perpisahan itu rasanya mengambil sebagian dari hati saya, mengambil tanpa permisi dan membiarkan sebagiannya lagi membeku. Entahlah.. sejak saat itu tidak pernah ada lagi perpisahan yang mampu membuat saya merasa sesakit itu. Tidak perpisahan dengan teman, pacar, atau siapapun. Tidak ada perpisahan manapun yang mampu menyaingi pedihnya kehilangan sosok orang tua dalam hidup kamu. 

Padahal


Sebenarnya mudah untuk melatih hatimu menjadi hati yang tabah. Sebenarnya kata 'ikhlas' tidaklah sulit untuk kamu jalani ketika hatimu sudah menerima. 

Well, pasti banyak sekali perpisahan-perpisahan menyakitkan yang terjadi dalam hidup kamu. Jangan pernah takut akan hal itu! Bukankah hidup ini dijalin dari kehilangan-kehilangan? dan bukankah sakit sedikit akan menambah kekuatan hati? 

Kunci rapat-rapat bagian terdalam dari hatimu. Seleksi dengan cermat siapa yang berhak menempati hatimu kelak. Kuncinya, kenali betul siapa yang berhak berada di hatimu dan jangan lupa untuk  selalu melibatkan Tuhan atas siapa-siapa yang hendak diam-diam kamu kagumi. Karna Tuhan, takkan pernah mengecewakanmu!

Comments

Popular posts from this blog

Kerja Part-Time di Burger King. Gimana Caranya?

Kontemplasi Semu

Tak Kenal Maka Tak Sayang