be influence with influencer agency! [Allstars Indonesia]
Holla, Friends!
Kali ini saya ingin membagikan kisah perjalanan menarik saya siang ini ketika mengunjungi salah satu agency periklanan Indonesia, yaitu Allstars Indonesia. Kenapa perjalanan ke Allstars agency ini saya anggap menarik? karena saya menemukan banyak hal-hal baru yang tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. Bercerita mengenai industri kreatif saat ini, membahas keterkaitan para influencer muda Indonesia berbakat dengan sebuah brand, hingga bagaimana prospek ke depan dunia periklanan.
Mungkin Anda tidak asing jika mendengar kata influencer. Influencer adalah orang yang memiliki followers cukup banyak di sosial media yang mereka punya dan memiliki pengaruh besar terhadap followers mereka. Selain itu, influencer juga biasanya memiliki spesifik audiens berdasarkan demografi atau pun psikografi. Artis, youtuber, blogger, selebgram biasa disebut influencer.
Sebenarnya, dunia influencer bukanlah dunia baru. Hanya saja terdapat sedikit perubahan penyebutan; jika dahulu kita mengenal brand Ambassador, maka itulah influencer. Yang membedakan antara keduanya adalah target audiens. Biasanya, seorang influencer memiliki audiens yang lebih spesifik. Misalnya dari range umur, jenis kelamin, atau psikografi personal.
Nah, saya pun baru menyadari bahwa ternyata terdapat agency periklanan khusus yang menaungi para influencer-influencer berbakat di Indonesia, ialah Allstars Indonesia.
Allstar Indonesia adalah agency content dan influencer terbesar di Indonesia. Allstars sendiri terdiri dari 5 unit team yang mendukungnya menjadi platform konten kreator terbesar di Indonesia, diantaranya adalah Famous.id, Kokiku TV, Indovidgram, AVENU, dan GoViral.
Dalam perkembangan dunia digital yang kian pesat, Allstars agency mengambil andil yang cukup besar sebagai penghubung antara brand dengan influencer dalam membuat sebuah kampanye iklan melalui sebuah konten kreatif.
Disana, saya dan teman-teman banyak berbincang dengan Arief Rakhmadani atau yang akrab disapa Mas Arief. Mas Arief yang notabenenya sebagai Deputi CEO Allstars Indonesia banyak memberikan kristal-kristal ilmu yang begitu menarik. Ia mengatakan bahwa industri kreatif saat ini dikelilingi oleh banyak platform media. Hal ini memang membawa pengaruh yang cukup baik dalam perkembangan dunia digital dan teknologi, namun disatu sisi membuat sebuah brand kebingungan dalam menentukan media mana yang paling cocok digunakan oleh mereka dalam beriklan, karena tentu setiap media memiliki karakteristik audiens yang berbeda-beda.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini para influencer sosial media seperti youtuber maupun "selebgram" amat sangat menjamur. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang oleh Allstars agency dalam memetakan audiens bagi para brand yang membutuhkan spesifik audiens.
Mas Arief menilai bahwa agency influencer merupakan agency yang dapat menjawab kebutuhan sebuah brand, karena dinilai dapat menarik awareness audiens cukup besar. Selain itu, agency influencer juga memberikan kemudahan brand dalam menilai engagement yang mereka dapat dari audiens melalui how much audiens give likes and put a comment.
Lalu apa saja kesulitan yang dialami oleh Allstars sebagai agency influencer?
Bagi Mas Arief, berhubungan dengan manusia itu sulit. Maka kesulitan utama dalam agency-nya ialah mengenali karakteristik masing-masing setiap influencer agar target audiens yang ditentukan oleh agency-nya tepat bagi setiap brand.
Sampai berapa lama dunia influencer dapat bertahan?
Mas Arief percaya bahwa dunia influencer akan tetap bertahan selama kreator-kreator hebat seperti Fathia Izzati dan Agung Hapsah terus bermunculan di industri kreatif. Kenaikan followers masing-masing kreator juga menjadi potensi besar yang utamanya dicari oleh agency influencer seperti Allstars. Maka dari itu, selama dunia influencer berjaya selama itu pula agency influencer seperti Allstars mengepakkan sayapnya. Jaya terus Allstars, do'akan saya dapat segera bergabung!
Salam Kreatif! xoxo.
Disana, saya dan teman-teman banyak berbincang dengan Arief Rakhmadani atau yang akrab disapa Mas Arief. Mas Arief yang notabenenya sebagai Deputi CEO Allstars Indonesia banyak memberikan kristal-kristal ilmu yang begitu menarik. Ia mengatakan bahwa industri kreatif saat ini dikelilingi oleh banyak platform media. Hal ini memang membawa pengaruh yang cukup baik dalam perkembangan dunia digital dan teknologi, namun disatu sisi membuat sebuah brand kebingungan dalam menentukan media mana yang paling cocok digunakan oleh mereka dalam beriklan, karena tentu setiap media memiliki karakteristik audiens yang berbeda-beda.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini para influencer sosial media seperti youtuber maupun "selebgram" amat sangat menjamur. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang oleh Allstars agency dalam memetakan audiens bagi para brand yang membutuhkan spesifik audiens.
Mas Arief menilai bahwa agency influencer merupakan agency yang dapat menjawab kebutuhan sebuah brand, karena dinilai dapat menarik awareness audiens cukup besar. Selain itu, agency influencer juga memberikan kemudahan brand dalam menilai engagement yang mereka dapat dari audiens melalui how much audiens give likes and put a comment.
Lalu apa saja kesulitan yang dialami oleh Allstars sebagai agency influencer?
Bagi Mas Arief, berhubungan dengan manusia itu sulit. Maka kesulitan utama dalam agency-nya ialah mengenali karakteristik masing-masing setiap influencer agar target audiens yang ditentukan oleh agency-nya tepat bagi setiap brand.
Sampai berapa lama dunia influencer dapat bertahan?
Mas Arief percaya bahwa dunia influencer akan tetap bertahan selama kreator-kreator hebat seperti Fathia Izzati dan Agung Hapsah terus bermunculan di industri kreatif. Kenaikan followers masing-masing kreator juga menjadi potensi besar yang utamanya dicari oleh agency influencer seperti Allstars. Maka dari itu, selama dunia influencer berjaya selama itu pula agency influencer seperti Allstars mengepakkan sayapnya. Jaya terus Allstars, do'akan saya dapat segera bergabung!
Comments
Post a Comment