Penyesalan Tak Berarti

Kamu adalah penyesalan terbesarku.

Entah iblis macam apa yang merasuki tubuh dan pikiranku saat itu, saat tiap hariku dipenuhi akan kamu; akan cintamu, akan perjuangan-perjuanganmu untuk mendapatkan hatiku. Iblis itu begitu menguasai diriku, menampik semua cintamu dan membangun keraguan besar atas segala perilakumu, yang jelas-jelas amat sangat mencintaiku. 

Dan bodohnya, baru aku sadari saat ini, bahwa belum ada cinta di muka bumi ini, melebihi besarnya cintamu padaku. Belum ada, atau mungkin tidak akan pernah ada lagi. Aku baru menyadari bahwa cintamu dulu adalah perasaan paling tulus yang pernah ku hembus, perjuangan paling dalam yang selalu ku tepis, dan harapan besar yang selalu ku patahkan. 

Mungkin bodoh saja tidak cukup untuk menggambarkan aku; iya, aku yang dulu selalu menyangkal keberadaanmu. Menganggapmu sebagai desir angin sesaat, padahal jelas-jelas kamu menjelma sebagai malaikat pelindungku setiap saat. 

Sampai akhirnya ku berpikir bahwa satu-satunya hal yang bisa menguatkanmu adalah perasaan dicintai, dicintai begitu besar oleh seseorang. Seseorang yang memberikan seluruh cintanya untukmu. Seseorang yang tak kenal lelah untukmu. Seseorang yang selalu bertahan untukmu. Seseorang yang selalu memandangmu sempurna, bahkan ketika kamu merasa bahwa kamu adalah manusia paling buruk di dunia.  

Aku dihantui penyesalan besar yang tak sanggup ku pungkiri. Entah sampai kapan, mungkin saja nanti, ketika waktu terhenti.

Comments

  1. aku juga pernah nyesel kak karena pernah nembak cewek padahal aku ga suka cuma gara-gara disuruh temen temen, sekarang kita malah ada jarak padahal dulu kita ya temenan biasa aja

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kerja Part-Time di Burger King. Gimana Caranya?

Kontemplasi Semu

Tak Kenal Maka Tak Sayang