[Review Buku] Why Men Lie and Women Cry by Allan & Barbara Pease
4/5 stars for all the humour and relatable things about men and women! What an incredible insightful book.
Dari judulnya saja sudah bisa ditebak bahwa buku ini memang menjelaskan perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita.
Mengapa pria sering berbohong dan wanita sering menangis? Pertanyaan dari Allan dan Barbara Pease ini langsung menggelitik saya dan membuat saya tak menemukan jawaban untuk tidak membaca buku ini.
Coba kita telaah kembali, memang sih wanita akan menangis ketika pria-nya berbohong atau kita balik cara berpikirnya menjadi pria terpaksa berbohong agar wanitanya tidak menangis. Bagaimana? Terdengar rumit, bukan? Nah, serumit itulah memang hubungan antara pria dan wanita. Maka dari itu, bagi saya buku ini adalah sebuah kitab penting yang ditujukan agar saya dapat lebih memahami lawan jenis dan khususnya diri saya sendiri.
Well, bahasa buku ini sangat mudah dipahami, dikemas dengan jokes lucu yang membuat penyampaian sebuah hal penting menjadi terkesan lebih ringan namun tetap informatif, dan juga dilengkapi dengan penggalan-penggalan cerita nyata dari berbagai contoh pasangan kekasih yang mengalami banyak cek-cok ketika sedang bersama.
Well, bahasa buku ini sangat mudah dipahami, dikemas dengan jokes lucu yang membuat penyampaian sebuah hal penting menjadi terkesan lebih ringan namun tetap informatif, dan juga dilengkapi dengan penggalan-penggalan cerita nyata dari berbagai contoh pasangan kekasih yang mengalami banyak cek-cok ketika sedang bersama.
Jujur, saya banyak tertawa ketika membaca buku ini; I MEAN WHY THIS BOOK IS SO RELATABLE FOR ME? buku ini juga banyak membuat saya ternganga akan hal-hal sederhana yang selama ini seringkali luput dari perhatian saya. Buku ini juga menjelaskan bahwa sebenarnya ada alasan-alasan evolusioner dan biologis yang menjadi penyebab seorang pria hanya dapat melakukan satu hal di satu saat dan mengapa wanita mengetahui setiap hal detail tentang setiap orang di dekatnya.
Ada sebuah pernyataan bagus sekali yang saya temukan ketika baru membuka beberapa halaman utama buku gini, begini bunyinya:
"Seorang wanita mencemaskan masa depan sampai dia mendapatkan suami.
Seorang pria tidak pernah mencemaskan masa depan sampai dia mendapatkan istri."
WOW!
Menariknya buku ini adalah setiap pernyataan yang diberikan selalu disertai dengan teori masa lalu dan bukti-bukti evolusi manusia, sehingga segalanya terlihat lebih nyata dan dapat diterima dengan nalar.
Seperti pernyataan menarik ini; mengapa pria selalu memberikan jalan keluar kepada setiap permasalahan wanita sedangkan hal yang sebenarnya dibutuhkan wanita adalah sebuah dukungan emosional?
Dahulu kala, pria ditugaskan untuk mencari makanan dengan memburu dan membidik mangsa dengan tepat, sehingga ia terbiasa untuk mencari jalan keluar atas setiap hambatan dalam pemburuannya. Sedangkan wanita memang ditugaskan untuk mengurus dan memberikan dukungan serta kasih sayang, sehingga tidak heran jika wanita melibatkan banyak perasaan terhadap setiap kegiatan mereka.
Maka dari itu, seringkali ketika wanita menceritakan masalahnya kepada seorang pria, pria akan langsung menjurus pada jalan keluar dari masalah tersebut. Padahal sebenarnya wanita lebih senang untuk didengarkan dan diberikan dorongan emosional seperti kata-kata "Kamu kuat, ya!" "Aku yakin kamu bisa melewati ini semua dengan baik." dan pria akan kebingungan ketika wanita nya menganggap ia tidak peka.
Jalan keluar bagi pria ketika mengalami kebingungan ini adalah: pahami bahwa tujuan utama "pembicaraan" seorang wanita adalah bicara. Women just talk, so you just have to be listen. Tujuan wanita menceritakan masalahnya adalah untuk merasa lebih baik dalam arti; dia tidak membutuhkan jalan keluar.
Hal yang tidak kalah menarik lainnya adalah, mengapa pria hanya bisa melakukan satu hal pada satu waktu? Alasannya adalah karena otak pria terkotak-kotakkan dan terbagi secara khusus. Istilah sederhananya, otaknya seakan-akan terdiri dari ruangan-ruangan kecil dan setiap ruangan hanya berisi satu fungsi utama yang beroperasi secara mandiri dari fungsi ruangan lainnya.
Tali yang menghubungkan belahan otak kiri dan kanannya, yaitu corpus callosum rata-rata 10% lebih tipis daripada corpus callosum wanita dan mengandung 30% lebih sedikit koneksi antara kiri dan kanan. Ini membuat pria memiliki pendekatan "setiap kali satu hal saja." kepada segala sesuatu yang dia lakukan di dalam hidupnya.
Wanita Selalu Ingat
yap! Saya setuju! Wanita akan selalu ingat atas setiap hal yang dilakukan oleh pasangannya, terlebih jika pasangannya berbohong. Wanita juga menjadi penebak paling jitu atas setiap gerakan-gerakan halus pada ekspresi wajah yang berbohong. Ia memiliki intuisi yang kuat dalam hal ini.
Ternyata wanita memiliki kelebihan itu disebabkan oleh hippocampus alias bagian otak yang digunakan untuk menyimpan dan memunculkan kembali ingatan serta bahasa--penuh dengan reseptor estrogen, dan bagian ini tumbuh lebih cepat pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Hal ini membuat ingatan wanita lebih unggul untuk isu-isu yang bermuatan emosional.
So, nasihat paling bijak untuk pria: jangan menyia-nyiakan waktu dengan berdusta kepada wanita secara tatap muka, karena wanita akan dengan mudah menebaknya.
Nah! Ada juga beberapa kalimat yang bagi saya sangat ciamik dari buku ini, seperti:
Seperti pernyataan menarik ini; mengapa pria selalu memberikan jalan keluar kepada setiap permasalahan wanita sedangkan hal yang sebenarnya dibutuhkan wanita adalah sebuah dukungan emosional?
Dahulu kala, pria ditugaskan untuk mencari makanan dengan memburu dan membidik mangsa dengan tepat, sehingga ia terbiasa untuk mencari jalan keluar atas setiap hambatan dalam pemburuannya. Sedangkan wanita memang ditugaskan untuk mengurus dan memberikan dukungan serta kasih sayang, sehingga tidak heran jika wanita melibatkan banyak perasaan terhadap setiap kegiatan mereka.
Maka dari itu, seringkali ketika wanita menceritakan masalahnya kepada seorang pria, pria akan langsung menjurus pada jalan keluar dari masalah tersebut. Padahal sebenarnya wanita lebih senang untuk didengarkan dan diberikan dorongan emosional seperti kata-kata "Kamu kuat, ya!" "Aku yakin kamu bisa melewati ini semua dengan baik." dan pria akan kebingungan ketika wanita nya menganggap ia tidak peka.
Jalan keluar bagi pria ketika mengalami kebingungan ini adalah: pahami bahwa tujuan utama "pembicaraan" seorang wanita adalah bicara. Women just talk, so you just have to be listen. Tujuan wanita menceritakan masalahnya adalah untuk merasa lebih baik dalam arti; dia tidak membutuhkan jalan keluar.
Hal yang tidak kalah menarik lainnya adalah, mengapa pria hanya bisa melakukan satu hal pada satu waktu? Alasannya adalah karena otak pria terkotak-kotakkan dan terbagi secara khusus. Istilah sederhananya, otaknya seakan-akan terdiri dari ruangan-ruangan kecil dan setiap ruangan hanya berisi satu fungsi utama yang beroperasi secara mandiri dari fungsi ruangan lainnya.
Tali yang menghubungkan belahan otak kiri dan kanannya, yaitu corpus callosum rata-rata 10% lebih tipis daripada corpus callosum wanita dan mengandung 30% lebih sedikit koneksi antara kiri dan kanan. Ini membuat pria memiliki pendekatan "setiap kali satu hal saja." kepada segala sesuatu yang dia lakukan di dalam hidupnya.
Wanita Selalu Ingat
yap! Saya setuju! Wanita akan selalu ingat atas setiap hal yang dilakukan oleh pasangannya, terlebih jika pasangannya berbohong. Wanita juga menjadi penebak paling jitu atas setiap gerakan-gerakan halus pada ekspresi wajah yang berbohong. Ia memiliki intuisi yang kuat dalam hal ini.
Ternyata wanita memiliki kelebihan itu disebabkan oleh hippocampus alias bagian otak yang digunakan untuk menyimpan dan memunculkan kembali ingatan serta bahasa--penuh dengan reseptor estrogen, dan bagian ini tumbuh lebih cepat pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Hal ini membuat ingatan wanita lebih unggul untuk isu-isu yang bermuatan emosional.
So, nasihat paling bijak untuk pria: jangan menyia-nyiakan waktu dengan berdusta kepada wanita secara tatap muka, karena wanita akan dengan mudah menebaknya.
Nah! Ada juga beberapa kalimat yang bagi saya sangat ciamik dari buku ini, seperti:
"Orang akan selalu memperlakukan Anda sebagaimana Anda memperbolehkan mereka untuk memperlakukan Anda."
"Orang hanya bisa berhasil membuat Anda merasa bersalah jika Anda menerima perasaan bersalah itu."
"Jika Anda adalah korban, itu karena Anda telah memperbolehkan diri Anda menjadi korban."
"Bagi Wanita, yang penting bukanlah ukuran, tetapi frekuensinya."
Setelah membaca buku ini, saya menyadari bahwa memang perbedaan yang ada di dalam wanita dan laki-laki akan selamanya tidak bisa disatukan. Tetapi akan lebih baik keadaannya jika Anda bisa memahami satu sama lain. So, lets try to understand each other of both genders. Happy Reading!
Comments
Post a Comment