Pesan dari Semesta

Dalam kondisi seperti ini, ada suara hati yang diam-diam berbisik,
ada rasa yang ternyata lebih menikmati teriknya matahari,
ditemani bunyi-bunyi klakson dipagi hari,
daripada hening diantara dinding yang lukiskan rupa akan kenangan.

Rupanya ada pesan yang dibawa semesta,
untuk sejenak menghentikan makian,
yang kita lontarkan hampir disetiap pagi,
yang diam-diam membawa rejeki.

Serta makian diujung malam dan teriakan penuh keluh kesah,
yang bahkan diam-diam Tuhan titipkan berkah.

Perenungan ini menjadi saksi,
bahwa setiap kita saling terkoneksi dengan semesta yang sering kita maki.

--
dari aku yang berjanji kan lebih menghargai
setiap jengkal Jakarta beserta kebisingannya

Comments

Popular posts from this blog

Kerja Part-Time di Burger King. Gimana Caranya?

Kontemplasi Semu

Tak Kenal Maka Tak Sayang