Ulang Tahun Ibu
Ini hanyalah secarik pesan kecil yang mungkin tidak dapat mewakilkan besarnya rasa cinta pada Ibu yang telah menjadikanku manusia yang berani untuk menjadi kuat.
Ibu..
Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk hadir di dunia yang penuh warna. Terima kasih karna sudah berbesar hati menerima suara ketus, muka cemberut, dan rengekanku yang tak pernah surut. Terima kasih sudah melapangkan hati atas perkataanku yang membuat sakit hati. Terima kasih sudah memaafkan dan menerima kesalahan yang berulang-ulang kali aku lakukan.
Terima kasih karna Ibu, aku tidak pernah mengenal seragam sekolah yang kumal dan lecek. Terima kasih karna Ibu, aku tidak pernah mengenal buku yang tidak tersampul. Terima kasih karna Ibu, aku tidak pernah mengenal masakan yang hambar. Masakan Ibu selalu enak, selalu penuh cinta, selalu membuatku merasa 1 piring tidak cukup untuk menyantapnya.
Maaf Ibu untuk kantung mata yang harus hadir di matamu saat demamku tak kunjung turun. Maaf Ibu untuk setiap pesan yang tak terbalas dan panggilan yang tak terjawab saat aku tertawa bersama teman-teman. Maaf Ibu karna terlalu sering membuat khawatir, membuatmu harus diam-diam menyeka air mata saat malam tiba dan menyembunyikan sembabnya saat matahari kembali menyapa.
Maaf Ibu untuk kamar yang aku tinggalkan dalam keadaan berantakan setiap pagi. Maaf Ibu untuk handuk yang kuletakkan dalam keadaan basah di atas kasur. Maaf Ibu untuk kotak makan yang tak sengaja aku hilangkan atau bahkan bekal yang tak sempat aku makan. Maaf Ibu untuk jemuran yang lupa aku angkat ketika hujan.
Tak ingin rasanya aku mengakhiri pesan ini. Ingin rasanya terus aku ungkapkan rasa bersalah yang membuat hati mengganjal. Juga rasa syukur karna kehadiran malaikat seperti Ibu. Rasanya tak ingin berhenti aku ucapkan terima kasih pada Ibu karna sudah berjuang dan bertahan atas segala kepahitan dunia yang seakan tak ada ujungnya. Ibu, terima kasih sudah berani untuk menghadapi segala sesuatunya dengan tegar. Terima kasih sudah menjadikanku manusia yang berani untuk kuat.
Suatu hari, kan kubuat dunia tahu siapa sosok dibalik kuatnya langkah kaki ini.
Maka terlebih dahulu aku ucapkan,
Selamat ulang tahun, Ibu.
Umur bukan perkara berapa sisa hari yang bisa dinikmati, namun tentang seberapa banyak pelajaran berharga yang didapat lewat tangan ajaibmu dan langkah kaki kuatmu.
Maka terlebih dahulu aku ucapkan,
Selamat ulang tahun, Ibu.
Umur bukan perkara berapa sisa hari yang bisa dinikmati, namun tentang seberapa banyak pelajaran berharga yang didapat lewat tangan ajaibmu dan langkah kaki kuatmu.
Comments
Post a Comment